Rabu, 24 Oktober 2018

Titrasi asam basa Smkn 1 Driyorejo


Nama   : Syakira Hana Z.
Tanggal  : 21 agustus 2018
Mapel  : AKK
Waktu  : 12.15-15.30


A.Judul : Titrasi Asam Basa (penetapan kadar NA2CO3 dan NAHCO3 dalam sampel )
B.Tujuan : 
Memahami prinsip kerja pada titrasi karbonat
Menentukan kadar karbonat dan hidrogen karbonat dalam sampel.

C.Alat:
•Neraca analitik              
•Labu ukur 100ml 
•Corong gelas
•Pipet volum 25ml
•Pipet tets
•Botol semprot
•Gelas kimia 500ml
•Buret 50ml
•Ball filler pipet
•Pipet ukur 10ml
•Erlenmeyer 250ml

Karakteristik bahan, bahaya, dan pengamanan
NO.
NAMA BAHAN,
KARAKTERSTIK
BAHAYA,
PENGAMANAN,

1.LARUTAN HCL 0,1M
Cair,bening, bersifat asam
Iritasi, korosif
(Sarung tangan , masker, botol tertutup).

2.Na2CO3
Padat,bubuk, putih
Kaustik
(Ditempat kering, tertutup rapat, memakai sarung tangan, dan masker).

3.indikator pp
Cair, bening, sebagai penentu perubahan warna
(Diletakkan pada botol tertutup).

4.Indikator metil jingga
Cair, jingga, sbg penentuan perubahan warna
(Diletakkan pada botol tertutup).

5.Sampel karbonat atau bikarbonat
Bubuk puih, tidak berbau
(Diletakkan di tempat kering , masker, sarung tangan).

6.aquades
Cair, bening, tidak berwarna
(Ditempat rapat, kering).


Dasar teori

  Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dengan laruan lain yang telah diketahui kadar nya ( larutan sandar) secara bertahap.
  Larutan standar adalah larutan yang diketahui konsentrasi nya terdapat 2 jenis larutan standar, yakni larutan standar primer,dan larutan standar sekunder.
Titrasi dibagi menjadi 3 :
•Titrasi asam basa
•Titrasi redoks
•Titrasi pengendapan
Asam adalah zat yang dapat membesarkan konsentrasi ion H+.asam dibagi menjadi dua asam kuat dan asam lemah, contoh : HCL,H2SO4, H2S, dsb.
 Basa adalah zat yang dapat membesarkan konsentrasi ion OH-. Basa dibagi menjadi 2 yaitu basakuat dan basa lemah. Contohnya : NaOH, KOH, NH3, dsb.
Cara mengitung kadar : 

% = fp x V x N x Be x 100%
                 V x 1000
Menghitung kadar karbonat dan hidrogen karbonat dalam sampel :
% Na2CO3 = MHCL x Vpp x Mr Na2CO3  x 100%
  m.sampel
%NaHCO3= M HCl x (Vmj-Vpp)xMr NaHCO3   x100%
V.sampel

Menghitung molaritas: M=m x 1000
                                                   Mr         V
Penetralan : a x Ma x Va = b x Mb x Vb

Kadar( %massa) %massa=massa yang dicari  x 100%
Massa sampel
Atau      
%massa= (N x V x Mr) x Fp x 100%
m.sampel x 1000 

   indikator adalah larutan yang digunakan untuk mengidikasikan secara visual dengan adanya perubahan warna.

INDIKATOR
TRAYEK WARNA
PERUBAHAN WARNA 

Metil jingga 
2,9 – 4,0
Merah – kuning

Fenol flatiel
8,3 – 10,0
Tidak berwarna – merah 

Dalam titrasi kali ini HCl akan bereaksi terlebih dahulu dengan karbonat.
Menghitung normalitas N = 1000 x Bj x % atau N=M x e
Be x 100




H.perhitungan


I.Pembahasan

 Perlakuan HCl yang pertama dilakukan adalah menyiapkan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya yaitu, 0,01 M. Lalu larutkan Na2CO3 0,05 diletakkan pada erlenmeyer untuk dititrasi, lalu melarutkan HCl dalam buret. Sebelum buret diisi, buret dibilas dengan aquades, buret HCl sampai 0. Indikator yang pertama menggunakan indikator PP. tambahkan 25 ml aquades kedalam Na2CO3.
Lalu titrasi dilakukan dengan menambah 3 tetes indikator MO,larutan Na2CO3 menjadi warna kuning ke jingga. Titrasi ini digunakan untuk pembakuan HCl 0,1 M dan didapati volume 28,22 ml.
Setelah pembakuan, selesai  titrasi kadar dilakukan dengan pertama yaiu menimbang sampel. Sampel A = 0,6004 gr dan sampel B =0,2001 gr.
Setelah menimbang, bahan dilarutkan dalam labu ukur 100ml. Dalm pelarutan alat bekas bahan dibilas dg aquades agar tidak merubah massa yang terkandung. Setelah dilarutkan, larutan sampel dipipet 25 ml kedalam erlenmeyer, ditambahkan 3 tetes indikator pp( pertama dan ditambahkan sedikit aquades.
Pada larutan sampel erlenmeyer dg HCl dg molar 0,095 M dari merah muda menjadi bening, larutkan ditambahkan mo 3 tetes sampai warna berubah dari kuning ke jingga titrasi dilakukan 2 kali. Erlenmeyer peryama berisi larutan Na2CO3 didapatkan volum HCl sebanyak 5,4 ml.
Titrasi dilakukan 2 kali, erlenmeyer pertama berisi larutan NaCO3 indikator(pertama) didapatkan volume HCl sebanyak 5,4 ml. Lalu perubahan jadi bening ditambahkan indikator MO(ke2). Didapatkan volume HCl sebanyak 23,4 ml dengan perubahan dari kuning ke jingga. Erlenmeyer ke 2 berisi larutan Na2CO3 indikator MO didapatkan volume 22,9 ml.

J.gambar


K.kesimpulan
 Jadi kadar Na2CO3 dalam erlenmeyer 1=4,31% , kedua(NaHCO3)= 6,81%
Jadi,kadar NaCO3 dalam erlenmeyer 1=28,22%, ‘
kedua=25,02% (titrasi kedua)

L. Daftar pustaka
* BUKU TDLK KELAS 10
* Https : //laporan –kimia-analis. Blogspot.com/2015/06/laporan resmi/praktikum-asdimetri.htm/1m1//
                             Gresik,..........................
 Pembimbing


                                      (......................................)
NIP.